Sejarah Pertumbuhan Ilmu Dakwah
1.Dakwah
Konvensional
• Dakwah
konvensional ini, masih merupakan kegiatan keagamaan berupa seruan atau
ajakan untuk menganut dan mengamalkan ajaran Islam yang dilakukan secara
konvensional, artinya dalam pelaksanaan secara operasional belum berdasar
kepada metode-metode ilmiah, baru dilakukan berdasarkan pengalaman
orang-perorangan.
• Tahap ini disebut juga sebagai tahapan tradisional.
2. Dakwah dalam Pemikiran Cendikiawan Muslim
(ulama)
1.Syech Ali
Mahfudz (Hidayatul Mursyidin 1942), dipandang sebagai mula-mula adanya ilmu
dakwah.
Dakwah secara ilmiah merupakan kebutuhan
mendasar dalam pengembangan dakwah. Di universitas Al-Azhar pada tahun 1942
dibuka jurusan dakwah pada Fakultas Ushuludin dan bukunya menjadi literatur
pokok.
2. Thoha Yahya Oemar dalam Ilmu Dakwah (1967), membahas masalah ilmu
tabligh dari berbagai aspek.
Buku ini tarmasuk buku lengkap dalam
menjelaskan ilmu tabligh, karena mulai dari etika, obyek dakwah, cara berdakwah,
materi dakwah dan bagaimana membangkitkan fantasi sasaran dakwah secara lengkap
dibahas.
3. Khadijah Nasution, Buku Ilmu Dakwah, Fak. Ushuluddin Yk (1970)
yang mengkaji masalah ilmu tabligh khususnya unsur-unsur dakwah.
4. Zianuddin Sardar The Future of Moeslem Civilization, London: Croom
Helm, 1979. Buku ini memberikan kerangka teoritik bagi manajemen dakwah
Islam. Karena itu buku ini merupakan buku yang dapat memandu kajian perencanaan
masa depan khairul ummah sebagai tujuan.
5. Amrullah Ahmad (ed), Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, Yogyakarta:
PLP2M (1985) :
-Buku ini hasil seminar nasional tentang dakwah Islam
yang menawarkan berbagai pendekatan baru dalam memahami dan mengkaji
dakwah Islam
-Untuk pertama kali dalam bentuk buku status
dakwah sebagai ilmu dipersoalkan dengan pendekatan epistemologis.
- Untuk pertama kali dakwah
Islam dikaji dari berbagai aspek seperti
epistemologi, sejarah, politik, sosiologi, budaya, ekonomi. Dakwah
dipahami bukan sekedar fenomena tauhid tetapi fenomena semua realitas sosial
budaya, bukan hanya dilihat sebagai kegiatan usaha mewujudkan dalam semua
tatanan masyarakat dan sekaligus sebagai gerakan aksi sosial-ekonomi Islam.
3. Dakwah dalam Kajian
Akademik di PT (Depag
kurnas, 1995:1-2).
• Kajian
akademik ttg dakwah di Perguruan Tinggi Agama Islam secara formal
dimulai dengan penerbitan buku Hidayatul Mursyidin oleh Syeh Ali Makhfudz
(salah seorang murid Muhammad Abduh). Tahun 1942, jurusan dakwah dibuka pada
Fak. Ushuluddin Universitas Al-Azhar. th 1942 M. Dengan adanya dua peristiwa
penting peneribitan buku ilmu dakwah dan pembukaan fakultas dakwah ini,
merupakan bukti pertama kali ilmu dakwah menjadi kajian akademik di perguruan
tinggi.
• Di Indonesia pembahasan Dakwah dalam lingkungan
akademik dimulai th 1960 dengan dibukanya jurusan dakwah pada fakultas
Ushuluddin yang pertama kali di IAIN Yogyakarta. Dengan dibukanya jurusan
dakwah tersebut, guna memenuhi kebutuhan akademik dalam proses belajar
mengajar, dakwah secara akademis terus menerus dikaji dan dikembangkan.
• Setelah jurusan dakwah dibuka di Fakultas Ushuludin
Yogyakarta, kemudian dilanjutkan dengan berdirinya fakultas dakwah pada th 1970
di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pendirian Fakultas Dakwah yang terpisah
dengan Fakultas ushuluddin sempat menjadi polemik di kalangan ilmuwan muslim di
lingkungan IAIN Sunan Kalijaga.
• Persoalan pokok yang diperdebatkan: dakwah sebagai
profesi atau dakwah dapat dikaji sebagai disiplin ilmu. Tidak semua IAIN
membuka fakultas dakwah, hanya 5 IAIN di Indonesia yang membuka yaitu Jakarta,
Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Lampung, sementara kurikulumnya juga masih
mengacu dakwah sebagai kegiatan praktis.
• Pada perkembangan selanjutnya para calon sarjana
dakwah mempertanyakan spesifikasi keahliannya yang kemudian berimplikasi pada
persoalan ontologi, epistimologi, dan aksiologi ilmu dakwah.
• Tahun 1976 diadakan kegiatan sarasehan Nasional Ilmu
Dakwah yang dilaksanakan para akademisi dan ilmuwan muslim di fakultas dakwah
IAIN Wali Songo Semarang dan dilanjutkan di IAIN Sunan Ampel Surabaya pada
tahun 1977.
• Th1978, para sarjana dakwah yang konsisten
mengembangkan ilmu dakwah mengadakan pertemuan sarjana dakwah dari fakultas
Dakwah Se-jawa ( Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan Bandung), membicarakan
eksistensi dan pengembangan ilmu dakwah, yang menghasilkan:
-Ilmu Dakwah adalah ilmu yang
mempelajari proses penyampaian ajaran Islam kepada umat.
-Ilmu Dakwah adalah ilmu yang
mempelajari antara unsur-unsur dakwah.
-Ilmu Dakwah adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari gejala penyampaian agama dan proses keagamaan
dalam segala seginya.
• Th 1985 terbentuk kurikulum dimana dalam ilmu dakwah
sudah ada pemisahan antara dakwah sebagai kegiatan praktis dan dakwah sebagai
ilmu.
• Kurikulum ilmu dakwah th1988 yang mencakup topik
inti : definisi ilmu dakwah, dasar hukum & tujuan ilmu dakwah, ruang
lingkup pembahasan ilmu dakwah, pertumbuhan & perkembangan ilmu dakwh,
metodologi ilmu dakwah, hubungan ilmu dakwah dengan ilmu lain serta komponen
& unsur dalam dakwah.
• Th 1990 diadakan seminar di IAIN Semarang: keberadaan posisi ilmu
dakwah dalam lapangan akademik kembali dipertanyakan, dimana posisi ilmu dakwah
terbagi 3:
1. Ilmu dakwah telah memadai sebagai kajian sebuah ilmu dan memperoleh
pembenaran melalui kajian normatif sebagaimana kajian ilmu keislaman yang lain
melalui metode deduksi.
2. Ilmu dakwah yang ada belum merupakan ilmu, tapi hanya pengetahuan non
sains.
3. Ilmu dakwah identik dengan komunikasi, yang membedakan hanyalah
pesannya.
• Tahun 1994 di IAIN Jakarta diadakan pertemuan dekan
fakultas dakwah se Indonesia yang merumuskan ada 3 disiplin utama dalam ilmu
dakwah yang tertuang dalam Kurikulum 1995:
1. Disiplin ilmu tabligh
(Komunikasi dan Penyiaran Islam serta Bimbingan Penyuluhan Islam).
2. Disiplin Pengembangan Masyarakat Islam.
3. Disiplin Manajemen Dakwah Islam.
• Kurikulum 1998 terbentuk sebagai hasil penyempurnaan
kurikulum 1995. Dalam kurikulum 1998, ilmu dakwah mengalami perkembangan dan
penyempurnaan, sehingga jurusan yang di lingkungan fakultas dakwah juga
mengalami perubahan. Jurusan yang ada di Fakultas dakwah terdiri dari:
pertama, KPI merupakan Komunikasi Dakwah Islam, kedua, BPI merupakan
Psikologi Dakwah Islam. Ketiga, MD merupakan Manajemen Dakwah Islam dan keempat,
PMI merupakan Sosiologi Islam.
0 komentar:
Posting Komentar