Minggu, 01 Desember 2013

SEJARAH PERTUMBUHAN FILSAFAT ISLAM

05.56 Posted by luthfilaziman93@blogspot.com No comments


August Comte menerangkan, bahwa tiap-tiap pribadi atau bangsa tumbuh dalam tiga tingkat kemajuannya: pertama, tingkat agama atau dogma, dimana manusia menerima keyakinan dari mulut ke mulut dan menjalankannya, kedua, tingkat filsafat, dimana manusia menggunakan pikirannya untuk memikirkan, apakah yang menjadi hakekat kebenaran, dan yang ketiga, tingkat ilmu pengetahuan, dimana manusia yang menggunakan pikiran itu sudah sampai kepada tingkat yakin, dan bahwa yang diyakini itu adalah kebenaran yang mutlak.
Meskipun ucapan Comte ini tidak seluruhnya benar, tetapi tidak dapat kita sangkal bahwa agama-agama itu telah lebih dahulu lahir kedunia daripada filsafat. Sejarah tertua daripada perkembangan filsafat ini kita dapati di Timur, di India dan di Cina, di Persi dan di Mesir, bahkan di Arab dan di lain-lain bagian dunia.
Tiap-tiap manusia mempunyai pandangan sendiri tentang kehidupan, baik mengenai asal atau kesudahannya, baik mengenai pertumbuhan dan hidup di dunia atau kelanjutan hidup di akhirat. Tidak boleh tidak persoalan-persoalan ini akan menggerakkan pikiran setiap manusia dalam tiap zaman dan berakhir kepada suatu pendapat, baik salah atau benar, menurut masing-masing penangkapan manusia.
Filsafat itu adalah sesuatu yang terletak di tengah-tengah antara agama dan ilmu. Ia menyerupai agama dari satu pihak, karena segala yang dipikirkannya harus dengan yakin, ia menyerupai ilmu pada pihak yang lain, karena menghendaki keputusan akal bukan hanya berdasarkan taqlid dan wahyu saja. Oleh karena ilmu hanya dicapai dengan pengenalan ma’rifat yang terbatas, sedang agama dengan keyakinan yang dituntut dengan pengenalan yang terbatas itu, di antara ilmu dan agama tersebut, itulah filsafat.
Orang bertanya, mengapa ada filsafat Islam dan apa isinya? Sebenarnya Filsafat Islam tidak ada, Al-Qur’an sebagai wahyu sudah sampai ketingkat ilmu yang tidak dapat digoyahkan lagi oleh keraguan, mengenai insan, mengenai kaum atau cakrawala dan mengenai konsepsi keyakinan bertuhan, bernabi, dll. Tetapi yang ada ialah filsafat Qur’an yaitu filsafat atau menggunakan pikiran untuk memahami segala  sesuatu mengenai tiga perkara tersebut, yang terdapat dalam AlQur’an akan didapati apa zat pencipta yang sebenarnya dan bagaimana sifat-sifatnya. Begitu juga akan didapati bahwa ciptaan tidak terlepas daripada aturan-aturan yang berasal daripada penciptaan alam dan manusia itu sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar